Rapat Koorinasi Lintas Sektor Terkait Penelitian Tentang Penyelamatan Generasi Emas Peran Polri Dalam Menanggulangi Kejahatan Narkoba.

RAPAT KOORDINASI LINTAS SEKTOR: PERAN POLRI DALAM MENANGGULANGI KEJAHATAN NARKOBA

Selasa, 22 Juli 2025 – Polresta Samarinda
Pada Selasa, 22 Juli 2025, berlangsung Rapat Koordinasi Lintas Sektor yang dihadiri oleh Lurah Sungai Dama (La Miru, S.Pd), perwakilan Polresta Samarinda, dan tim peneliti Puslitbang Polri. Acara ini digelar di Polresta (Polres Kota) Samarinda, bertujuan membahas penelitian mengenai penyelamatan Generasi Emas melalui peran aktif Polri dalam menanggulangi kejahatan narkoba.

Mengapa acara ini penting?
Rapat diadakan sebagai bentuk komitmen bersama untuk menyelamatkan Generasi Emas bangsa dari ancaman narkotika. Puslitbang Polri memaparkan hasil kajian dan strategi operasional, serta mekanisme sinergi antar sektor dalam memperkuat upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba 

Bagaimana pelaksanaannya?
Rapat dimulai pada pukul _ (harap lengkapi jam pelaksanaan) dan dipandu secara profesional oleh tim Puslitbang Polri. Diskusi intens menghadirkan Lurah Sungai Dama, unsur Polri, pemda, dan peneliti. Fokus utama sesi koordinasi mencakup:

•Paparan hasil penelitian: tren penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda

•Strategi Polri: penegakan hukum dan edukasi publik

•Pembentukan tim lintas sektor untuk aksi cepat dan pelaporan real-time

Rencana sosialisasi dan pelibatan masyarakat serta institusi pendidikan

Hasil dan tindak lanjut
Dari rapat ini dihasilkan beberapa kesepakatan:

1.Pendirian forum koordinasi rutin antara Polresta, pemda, dan Puslitbang Polri

2.Penyusunan rencana aksi terpadu untuk edukasi anti-narkoba di sekolah dan desa

3.Penguatan pelaporan kasus dan intervensi cepat melalui Babinsa/Babinkamtibmas

Langkah ini menunjukkan upaya nyata Polri dan pemangku kepentingan dalam menciptakan lingkungan yang aman dan bersih dari narkoba—khususnya bagi generasi muda. Polresta Samarinda sebelumnya juga telah menegaskan komitmennya dengan memusnahkan 5,9 kg narkotika pada Mei 2025 sebagai bentuk tindakan nyata